[Argumen] Permainan Tradisional VS Permainan Modern

~ Jumat, 30 Mei 2014


      Di zaman globalisasi sekarang ini hampir tidak ada mainan yang gratis, mainan modern seperti PS, game online, dan X-Box semuanya harus dibeli. Melalui media internet, yang memudahkan mengakses game secara online tanpa harus pergi ke negara aslinya membuat anak-anak lebih cenderung memilih mainan yang dimainkan di layar monitor. Jika dulu anak anak bermain dengan bermodalkan karet gelang, tongkat dan batu sekarang mereka dihadapkan dengan segala macam benda yang bersifat canggih. Bahkan sekarang banyak dijumpai warung internet (Warnet) yang kebanyakan dikunjungi oleh anak-anak untuk mengakses game secara online demi mendapatkan point untuk diperjual belikan.
      Berbeda dengan permainan zaman dulu yang melinatkan kekompakan dalam bermain permainan modern membuat anak lebih individualistik dengan bermain sendirian dirumah baik dari pagi, siang dan sore. Beberapa dampak negatif dari kecanduan game online adalah
  1. Pemborosan, karena harus membayar sewa warnet atau rental PS
  2. Anak menjadi malas belajar karena terlalu fokus dengan game yang dimainkan
  3. Merusak kesehatan mata
  4. Bisa mengubah mental dan moral anak
      Jika permainan modern cenderung dimainkan sendiri dirumah berbeda dengan permainan tradisional yang biasanya melibatkan lebih dari 8 orang misalnya gatrik, bentengan, petak umpet dan lompat tali. Bahkan ada banyak permainan tradisional yang bisa dibuat sendiri, sehingga membuat abak lebih kreatif dan lebih hemat. Kita ambil satu contoh yaitu lompat tali permainan ini dimainkan dengan menggunakan karet gelang yang dijalin satu dengan yang lainnya. 

0 komentar:

Posting Komentar